2011/09/22

Young Kim Marriage (2)

Seung Won masih belum berniat pulang. Entah darimana keyakinan itu datang, tapi Seung Won percaya kalau pria bernama Dennis itu akan mencarinya. Seung Won sudah menghabiskan gelas ketiganya saat melihat Dennis berjalan menghampirinya bersama wanita anggun yang tadi dipanggil dengan Yuhee.
Nama yang cocok dengan gaya wanita itu. Kalau disebut dengan aksen Jepang akan terdenngar seperti Yui yang artinya bulan. Dia terlihat begitu anggun dan sangat menarik. Tapi dia tidak mempesona seperti Ssil Jung.
Ssil Jung??Kenapa sepertinya wanita itu tidak bisa kulupakan?? Padahal aku baru saja bertemu dengannya.
“Mr. Seung Won! Terima kasih atas pertolongan anda tadi. Saya kira kita belum berkenalan dengan resmi bukan??”ujar Dennis terlihat begitu ramah.
“Menurutku sudah. Aku sudah memperkenalkan diri padamu.”sahut Seung Won datar.
Dennis tersenyum,”Ya, saya tahu itu. Yang saya maksud adalah saya belum memperkenalkan diri saya. Dennis Park, dan anda bisa memanggil saya Dennis..”ucap Dennis sambil mengulurkan tangannya sebelum dibalas Seung Won yang dengan cepat langsung menarik tangannya kembali. “Dan kenalkan ini Park Yuhee, saya yakin anda tidak akan menyadari kalau kami kembar, bukan??”
Kembar?? Mereka kembar??
Pantas saja mereka terlihat begitu kompak dan saling mengisi. Ternyata itulah yang mereka sembunyikan. Bukan, mereka tidak pernah menyembunyikan apapun karena mereka tidak pernah mengatakan yang sebaliknya padaku. Dan kenapa aku tidak menyadarinya dari awal?? Kalau diperhatikan, kedua mata mereka berwarna coklat, dan tinggi tubuh Yuhee juga nyaris mengimbangi Dennis.
“Berusaha membaca apa yang terjadi, Mr. Seung Won??”tanya Yuhee datar dan benar-benar tepat sasaran.
Seung Won baru sadar kalau Dennis sudah pergi dan meninggalkan kembarannya sendirian. “Apa yang kau maksud??”tanya Seung Won antara bingung dan tidak percaya kalau ada orang yang bisa membaca pikirannya
Yuhee tersenyum mengejek,”Aku kira kau cukup pandai menilai pemikiran orang, Mr. Seung Won, jadi tolong katakan padaku bahwa apa yang aku katakan ini salah. Kau baru saja menilai hubungan yang terjalin antara aku dan Dennis, bukan??”tanya Yuhee langsung,”Tidak perlu dijawab, aku ikut dengan Dennis kesini karena ingin berterima kasih telah menolong Ssil Jung. Dan terima kasih sudah menghadiri pesta ulang tahun Dennis yang juga ulang tahunku ini.”ujar Yuhee kemudian saat seorang pria paruh baya menghampiri mereka.
“Yuhee, apa yang terjadi pada adikmu??”tanya pria itu cepat dengan wajah cukup cemas.
“Kita bicara di tempat lain saja, tamu Dennis yang satu ini sudah mau pulang. Tidak baik kalau kita menghalanginya, bukan??”ucap Yuhee dengan nada mengejek yang nyaris tersembunyikan oleh senyumannya.

Adik??Mereka semua bersaudara??
Seung Won benar-benar merasa kalau ada yang salah dengan semua yang terjadi malam ini. Seung Won sangat yakin kalau Dennis dan siapapun yang ada di sini malam ini adalah kalangan bisnis Dallas. Tapi Seung Won juga sangat yakin kalau siapapun Dennis Park itu, dia baru saja memasuki dunia kelas atas Dallas ini. Keyakinan Seung Won lebih karena dia sendiri adalah milyuner Dallas karena bisnis yang selama ini dijalaninya. Jadi, kenapa sepertinya semua orang di ruangan ini begitu mengenal Dennis Park sedangkan dia tidak??
Semua pemikiran itu masih berputar-putar dalam kepala Seung Won hingga dia sampai di apartemen mewahnya yang berada di puncak bangunan. Dan dia juga masih ingat dengan jelas semua jawaban yang diberikan Yuhee pada pria tua itu.
Ssil Jung hanya kelelahan… Dia baru saja tiba sore ini dari Paris, dan dia sama sekali menolak untuk beristirahat dulu sebelum menghadiri acara ini… Terima kasih atas perhatian anda, Mr. Black… Apa ada lagi yang bisa saya bantu, Mr. Black??”

Ssil Jung terbangun keesokan paginya dengan tubuh segar. Dia menyesal mengabaikan perintah kakaknya yang menyuruhnya untuk istirahat begitu mendarat. Ssil Jung memperhatikan keadaan kamarnya.
“Dimana ini??”
“Yang pasti bukan di Eleanor House. Eleanor House hanya kupakai untuk pesta, Ssil Jung. Bukan untuk tempat tinggal. Rumah itu akan kutinggali kalau aku sudah menemukan seseorang yang sangat penting dalam hidupku.”sahut Dennis dari sudut ruangan sambil meletakkan koran pagi yang baru dibacanya. “Ini apartement-ku. Kau akan tinggal disini sampai kau mendapatkan apartemen sendiri. Dan agar kau tidak lebih terkejut lagi, sekarang kita tidak di Dallas lagi, kita ada di New York.”jelas Dennis.”Jangan memandangku seolah aku mengatakan akan membunuh presiden Amerika nanti malam. Aku tidak pernah berniat atau merencanakan hal itu. Aku juga berpikir untuk berkeluarga walaupun tidak dalam waktu dekat ini. Aku masih menikmati kesendirianku, dan aku tidak mau repot-repot mengejar-ngejar wanita sementara masih banyak wanita yang mengejar-ngejarku.”
“New York?? Yuhee juga disini??”tanya Ssil Jung serius. “Dan aku memang sangat terkejut mengetahui kalau kau juga tahu apa arti ‘menikah’. Bagiku berita itu sama seperti kabar kalau kau akan menembak mati Presiden Amerika setelah menyiksanya.”sambung Ssil Jung dengan senyum tersungging di bibirnya.
Dennis menggeleng pelan,”Yuhee tetap di Dallas, Ssil Jung… Dia bekerja disana. Oh, jangan salah, bukan berarti aku membiarkannya begitu saja bekerja disana. Aku sudah mencoba segala cara agar dia bekerja di kantorku, tapi dia mengatakan dengan tegas kalau itu tidak akan mengembangkan karirnya.”
“Apa aku boleh tinggal di Dallas juga sampai aku memutuskan apa yang akan aku lakukan selanjutnya??”tanya Ssil Jung sedikit cemas menanti reaksi Dennis, karena Ssil Jung menyadari kalau dia sudah meminta terlalu banyak pada Dennis dibandingkan apa yang sudah diberikannya pada Dennis.
“Apa tinggal di New York bersamaku tidak menarik bagimu?? Dan kenapa kalian semua tertarik untuk tinggal di Dallas??”tanya Dennis cepat.
“Tentu saja menarik!!”sahut Ssil Jung cepat,”Tapi aku hanya akan memanjakan diri dengan tinggal bersamamu. Aku ingin sedikit lebih mandiri, seperti saat aku di Paris, walaupun_aku tahu kalau kau akan menyangkalnya_kau banyak ikut campur dalam karirku di Paris. Benar yang kukatakan bukan?? Berapa banyak klienku yang merupakan utusanmu??”
“Baiklah. Aku tidak akan menyangkal apapun. Hanya saja aku tidak mengutus banyak orang. Aku tidak sanggup melakukan itu. Aku hanya mengutus beberapa orang, dan karena kau memang berbakat mereka menyukai karyamu, jadi mereka memberitahukan semuanya pada semua kenalan mereka. Kalau memanjakan adik sendiri kau anggap dosa, maka aku akan membiarkanmu pergi ke Dallas. Tapi tidak hari ini. Kau baru boleh pergi besok, dan itu dengan pesawatku. Bagaimana??”
“Maaf… Aku tidak pernah menganggap memanjakan adik itu sebagai dosa, tapi apa yang kau lakukan sudah lebih dari cukup. Kami, aku dan Yuhee, sudah memiliki karir masing-masing. Kami bisa mengatasi masalah kami sendiri, termasuk masalah keuangan kami. Dad dan Mom memberikan dana perwalian yang sangat besar untuk kita semua, dan dana itu sama sekali belum kusentuh, jadi kami bisa memanfaatkannya kalau kami memang membutuhkan uang. Dan kalau itu semua belum bisa mengatasi masalah kami, kami tentu akan meminta bantuanmu. Kau masih tetap kakak kami, kan?? Dan bisakah aku terbang ke Dallas dengan penerbangan biasa??”
“Tidak! Kalau kau tetap ingin ke Dallas, itu harus dengan pesawatku.”jawab Dennis tegas.
Dennis tersenyum. Dan Ssil Jung sangat bersyukur karena Dennis adalah kakaknya, sehingga dia tidak langsung menghambur ke pelukan Dennis begitu mendapatkan senyuman itu. “Aku berencana hari ini mengajakmu berkeliling New York. Apa kau mau??”
Tiba-tiba Ssil Jung bangkit dari tempat tidur dan berdiri dengan tangan terlipat di dada. Wajahnya tidak menunjukkan kesenangan atas ajakan Dennis. “Aku tahu apa yang kau rencanakan sebenarnya Dennis Park. Kau akan mengajakku jalan-jalan dan dengan begitu kau bisa menahanku sehari lagi disini dengan alasan agar aku beristirahat! Aku tidak akan termakan rencanamu itu, Dennis. Aku akan berisitirahat hari ini dan dengan begitu besok aku bisa ke Dallas.”tegas Ssil Jung.
“Kau memang semakin mirip dengan Yuhee. Dan baiklah, lakukan apa yang kau mau, tapi sekarang kau harus sarapan bersamaku. Sarah akan membunuhku kalau tidak membawamu sarapan. Dia pembela kaum lemah sejati. Ayo turun.”
Mereka berdua sarapan bersama di meja makan menikmati masakan yang dibuat Sarah, pengurus rumah tangga Dennis yang sudah bekerja pada keluarga Kim bahkan sejak Dennis masih sekolah dasar. Setelah memastikan Ssil Jung menghabiskan sarapannya, barulah Dennis masuk ke kamarnya dan bersiap untuk ke kantor.

36 jam kemudian, Ssil Jung sudah berada di depan apartement Dennis di Dallas. Dennis tidak membiarkan begitu saja Ssil Jung kembali ke Dallas dengan mudah. Pria itu membuat Ssil Jung menjanjikan banyak hal. Salah satunya adalah Dennis ingin Ssil Jung tinggal di apartemen ‘sederhana’-nya selama di Dallas. Dan disitulah Ssil Jung sekarang berada.
“Apa yang sederhana dari apartemen ini??”gerutu Ssil Jung bingung dengan kemampuan Dennis dalam mengartikan kata ‘sederhana’. Apartemen itu berada di bangunan mewah di Dallas. Dan memiliki 4 kamar dengan kamar mandi di setiap kamarnya dengan system keamanan tingkat tinggi. Pintu depan saja memilki panel berkode. Dan ada CCTV di setiap sudut ruangan yang layar pengawasnya ada di kamar utama, atau kamar Dennis. Memang cukup sederhana bila dibandingkan ‘apartemen’ Dennis di New York yang sebenarnya adalah penthouse di puncak gedung dengan jumlah kamar 7 serta system pengamanan yang jauh lebih canggih.
Ssil Jung baru saja akan keluar saat bel pintu berbunyi. Dengan bingung wanita itu membuka pintu dan mendapati Yuhee berdiri di depan apartemen-nya. “Bagaimana mungkin kau meninggalkan New York dan kembali ke sini?? Bukankah kau sengaja kembali karena ingin menghabiskan liburanmu bersama Dennis?? Lalu kenapa Dennis menelponku dan meng-ultimatumkan padaku kalau aku harus menemanimu??”serbu Yuhee yang tanpa disuruh masuk sudah langsung menerobos masuk.
“Aku ingin berlibur di Dallas, Yuhee. Aku selalu menyukai suasana disini. Dan masalah aku ingin menghabiskan liburanku dengan siapa, rasanya aku akan tersiksa kalau berlibur bersama Dennis. Aku selalu melupakan kalau dia sangat memanjakan adik-adiknya. Aku rasa kau juga akan meninggalkan Dennis kalau berpikir berapa lama kau akan berlibur.”
“Akhirnya kau menyadarinya juga. Dennis terlalu protektif terhadap wanita-wanita di keluarga kita, tapi walaupun begitu, bersama dia juga bisa sangat nyaman.”gumam Yuhee,”Dan apa rencanamu selama disini??”
“Aku akan mencoba mencari kerja di beberapa toko perhiasan. Semoga mereka mau menerimaku untuk beberapa hari, atau mungkin beberapa minggu. Aku tidak mungkin menggunakan uang di tabunganku. Aku tidak membawa uang tunai cukup banyak saat kesini…”jawab Ssil Jung sambil menghempaskan tubuhnya di sofa lembut di hadapan Yuhee.
“Aku bisa membayarkan semua keperluanmu. Kau tidak perlu bekerja ataupun menggunakan uang di tabunganmu selama disini.”ujar Yuhee menawarkan bantuannya yang dia sendiri tahu pasti akan ditolak Ssil Jung. “Sejak awal aku selalu tidak setuju dengan gagasan kau harus bekerja. Kita bukan keluarga yang kekurangan uang.”
Ssil Jung menggeleng pelan,”Kalian berdua memiliki kecendrungan untuk memanjakan aku. Dan aku sadar kalau keluarga kita jauh dari kata ‘kekurangan uang’. Tapi tetap saja aku akan mencari pekerjaan disini. Aku sudah 25 tahun, bukan anak 15 tahun yang selalu meminta kalian untuk membelikan sesuatu. Aku sudah bekerja dan aku bisa mencari uang sendiri. Mungkin tidak dengan mendesign perhiasan, tapi aku bisa mencari kerja yang lain. Jadi tolong, hargai kebebasanku, oke??”
“Terserah…”sahut Yuhee lalu berdiri,”Kau tahu dimana harus mencari aku kalau kau membutuhkanku. Dan mampirlah ke rumah sesekali. Mom dan Dad pasti sangat merindukanmu.”ujar Yuhee kemudian yang langsung melangkah keluar dari apartemen.

Apa yang dilakukannya di sini?? Apa dia juga tinggal disini??
Seung Won sama sekali tidak bisa melupakan sosok yang dilihatnya saat mengantar teman kencannya turun ke lantai 17. Pria itu melihat Ssil Jung dengan jelas sejelas dia melihat kedua kakinya sendiri sedang berdiri di depan salah satu pintu apartemen di lantai 17.
Seung Won kembali ke penthousenya, dan masuk ke kamarnya yang luas.“Jernihkan pikiranmu Cha Seung Won. Mereka hanya sekelompok anak kaya yang beruntung karena kedua orang tua mereka sudah kaya. Dan mereka pasti anak-anak manja yang hanya bisa menghabiskan uang orang tua mereka. Wanita-wanita cantik yang hanya menarik diluar, tapi kosong di dalam… Dan kau sudah sering bertemu wanita seperti itu.”geram Seung Won sambil mulai membuka bajunya dan berganti pakaian untuk berolahraga.
Bagi Seung Won, wanita manapun semua sama saja dengan Sunny. Anak tunggal keluarga kaya raya yang sangat manja dan menganggap semua laki-laki pantas diperlakukan sebagai budak. Dan Seung Won adalah salah satu korban Sunny saat pria itu masih muda, saat Seung Won hanya seorang pesuruh di perusahaan SM. Dan kini Seung Won_yang akhirnya berhasil mengambil alih seluruh saham milik keluarga Sunny dan mengembangkan perusahaan itu hingga ia menjadi taipan Dallas_sangat yakin kalau tidak ada seorang perempuan pun yang bisa membuatnya memikirkan pernikahan, apalagi cinta. Seung Won sudah membuang kedua kata itu sejak Sunny membuangnya begitu saja 7 tahun yang lalu atau lebih tepatnya membohongi Seung Won.
Seung Won turun ke gym yang terdapat di lantai 5. Dia paling suka berenang saat pikirannya sedang kacau seperti ini. Dan saat ini sebenarnya pikiran Seung Won bukan hanya kacau, tapi lebih kepada tidak bisa dibawa berpikir rasional.
Seung Won baru menyelesaikan putaran kelimanya saat matanya menangkap sosok mungil itu berjalan mendekati kolam renang. Ssil Jung bersiap untuk terjun saat Seung Won muncul tepat dekat kakinya. “Anda?!”ucap Ssil Jung kaget melihat sosok Seung Won yang cukup besar dibandingkan tubuhnya sendiri muncul tiba-tiba dari dalam air.
Tubuh yang indah. Dan baju renang itu…
”Seung Won.”
“Apa??”
“Namaku Seung Won, jadi jangan panggil ‘anda’ seperti tadi.”jelas Seung Won pelan.
Ssil Jung tersenyum,”Maaf. Dan terima kasih. Aku belum mengucapkan terima kasih dengan pantas atas pertolongannya malam itu.”ujar Ssil Jung pelan. “Apa besok anda punya waktu luang?? Saya ingin mentraktir anda makan siang. Saya harap anda bersedia.”
Besok aku ada rapat dengan klien… Dan rapat ini tidak mungkin aku tinggalkan…
“Rasanya kalau untuk makan siang, aku punya waktu luang.”jawab Seung Won mengabaikan semua kegiatannya besok,”Dimana aku harus menjemputmu??”
“Oh, tidak perlu. Kita langsung bertemu di restoran saja.”tolak Ssil Jung sopan.
Seung Won keluar dari kolam dan berjalan ke tempatnya meletakkan handuk serta jubah mandinya,”Maaf mengecewakan, tapi aku selalu menjemput temanku dalam acara apapun, walaupun hanya makan siang. Jadi, aku akan menjemputmu di sini, di apartemenmu besok jam 1 siang. Setelah itu terserah kamu mau kemana.”
Seung Won langsung meninggalkan Ssil Jung begitu selesai bicara. Dia memang tidak pernah mengecewakan teman kencannya, tapi ini bukan kencan. Ini hanya makan siang biasa sebagai ucapan terima kasih. Dan Seung Won menawarkan untuk menjemput Ssil Jung di apartemennya.
“Apa yang sudah kulakukan??”geram Seung Won saat dia hanya sendiri di dalam lift menuju kamarnya di puncak bangunan.
Seung Won bergegas mencari telponnya dan menelpon sekretarisnya walaupun Seung Won tahu dengan pasti, Selena pasti akan menggantungnya besok. “Selena ini aku, Seung Won.”
“Aku tahu itu kau, Mr. Cha. Hanya kau yang menelpon selarut ini. Dan aku harap kalau kau menelpon untuk mengatakan hal yang penting, karena kalau tidak, aku akan meracuni makan siangmu besok.”
“Maaf kalau aku mengecewakanmu. Besok aku akan makan siang di luar, karena itu aku menelponmu malam ini agar kau bisa membatalkan rapatku setelah makan siang, karena aku tidak yakin akan segera kembali ke kantor setelah makan siang.”
“Wanita baru, Seung Won??”tanya Selena mengejek.
“Bukan. Hanya kenalan, dan kami baru bertemu kemarin malam saat pesta ulang tahun yang kau paksa agar aku menghadirinya…”
“Itu pesta yang sengaja diselenggarakan oleh salah seorang jutawan New York yang kebetulan sedang berkunjung kesini. Dan sepertinya kau bertemu dengan seseorang yang menarik perhatianmu bukan?? Kau harus berterima kasih padaku… Ucapkan itu!!”
“Tidak akan… Aku tidak mendapat keuntungan apapun dari pesta itu!”sahut Seung Won yakin,”Dan apa yang kau katakan tadi?? Jutawan New York?? Jadi Dennis Park bukan penduduk Dallas??”tanya Seung Won cepat.
“Ya. Dari data yang kudapat, suatu hari nanti kita mungkin akan berbisnis dengan mereka. Perusahaan mereka merupakan salah satu perusahaan terbesar di New York.”jelas Selena.
Selena menghembuskan nafas panjang di seberang,”Apa sekarang kau masih menelponku dengan menggunakan telpon rumah??”
“Tentu… Dan jangan paksa aku agar membeli ponsel! Aku cukup sibuk tanpa wanita-wanita yang setiap saat menelpon ke ponselku…”
“Terserah anda, Mr. Cha… Dan kalau sudah tidak ada lagi yang ingin anda katakan, saya rasa saya butuh istirahat untuk menghadapi hari yang panjang besok…”
“Baiklah… Selamat malam, Selena…”ujar Seung Won mengakhiri pembicaraannya di telpon. Seung Won tersenyum, dia beruntung mendapatkan sekretaris yang sangat baik seperti Selena. Wanita berumur 47 tahun itu cukup memperhatikan Seung Won lebih dari seorang atasan. Mungkin karena usia anaknya hampir mendekati Seung Won, karena itu Selena merasa dekat. Dan Seung Won beruntung karenanya.

Pagi-pagi sekali Ssil Jung sudah keluar dari apartemennya. Dia harus mencari pekerjaan kalau tidak ingin keuangannya dibantu oleh Dennis dan Yuhee. Ssil Jung memulai dari toko perhiasan terdekat dari apartemen-nya. Sebenarnya kalau Ssil Jung mau menggunakan nama besarnya, SJ, sebagai referensi, dia pasti akan diterima dimanapun dia melamar dan mungkin juga akan ditolak karena alasan yang sudah sangat jelas, tidak ada yang bersedia membayar seorang perancang perhiasan kelas dunia seperti Ssil Jung. Tapi Ssil Jung ingin memulai semuanya dari awal lagi. Nama SJ sudah terlalu mendunia. Dan dia tidak ingin dikenal karena itu. Lagipula, tidak ada seorangpun yang tahu siapa SJ sang designer perhiasan terkenal itu. Ssil Jung berhasil menyembunyikan identitasnya selama 5 tahun sejak dia memulai karirnya di bidang design.
Ssil Jung baru diterima bekerja di toko ke tujuh yang didatanginya. Sebuah toko perhiasan yang cukup besar dan ramai dikunjungi, yang berada tidak jauh dari apartemen Ssil Jung. Dan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 12. Ssil Jung hanya punya waktu 1 jam untuk kembali ke apartemen, dan segera bersiap-siap sebelum Seung Won menjemputnya. Untung toko itu tidak terlalu jauh dari apartemen, Ssil Jung hanya butuh waktu 15 menit berjalan kaki hingga sampai di depan pintu apartemen-nya. Ssil Jung langsung mandi secepat yang dia bisa dan segera berpakaian. Ssil Jung memilih jeans biru lembut dengan blus floral putih tanpa lengan. Untuk kakinya, Ssil Jung memilih menggunakan sandal tali elegan, dan menghiasi lehernya dengan kalung panjang yang menjulur hingga ke dadanya. Kalung itu merupakan design pertama Ssil Jung sendiri dengan batu aquamarine. Tepat saat Ssil Jung selesai memasang sandalnya, bel pintunya berbunyi.
Seung Won mengenakan stelan mahal_yang diyakini Ssil Jung sebagai salah satu koleksi Armani_berwarna hitam, warna yang semakin menegaskan betapa tampannya laki-laki di hadapannya sekarang ini. Ssil Jung sudah terbiasa dengan ketampanan Dennis yang menggoda, tapi Ssil Jung sama sekali tidak biasa berhadapan dengan pria yang memiliki ketampanan unik seperti Seung Won. Ada sinyal bahaya setiap kali Ssil Jung menatap matanya yang hitam kelam itu.

Bagaimana mungkin wanita seperti dia bisa terlihat begitu menarik hanya dengan mengenakan pakaian casual seperti ini?? Dan kalungnya itu… Dia memakai kalung dengan batu yang sama sekali berbeda warna dengan matanya, begitu kontras. Matanya coklat, dan kalung itu nyaris biru sempurna. Tapi Seung Won yakin kalau tidak ada kalung yang sama seperti itu di dunia ini, dan ini semakin meyakinkan Seung Won kalau wanita di hadapannya ini tidak berbeda dengan Sunny yang hanya menginginkan apapun untuk dirinya, tidak ada yang boleh menyamainya.
“Siap untuk pergi??”tanya Seung Won sambil mengulurkan tangannya.
Ssil Jung tersenyum,”Siap… Terima kasih sudah menjemputku… Ingatkan aku untuk menanyakan bagaimana kau tahu ini rumahku nanti…”ujar Ssil Jung sambil keluar dari rumahnya dan memastikan kalau pintu apartemennya sudah terkunci.
Dia mempunyai selera yang sama dengan Dennis dalam urusan mobil.pikir Ssil Jung saat melihat mobil Seung Won yang sudah menunggu mereka di parkiran. Aston Martin DB9 yang sangat cepat. Ssil Jung tahu karena dia pernah melarikan mobil abangnya saat Dennis ke kantor.
——-to be continued——-

yang mw coment..silahkan... coment di link ini...
http://allmyfantasy.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar