2011/09/26

Young Kim Marriage (8)


Penglihatan Ssil Jung belum pernah mengalami masalah selama ini. Tapi untuk sesaat Ssil Jung yakin kalau matanya sudah salah lihat.
Tidak mungkin Cha Seung Won ada di Sydney. Dan seandainya alam berniat lain, yang pasti bukan untuk mencariku.pikir Ssil Jung yang masih memandangi tempat dia melihat sosok Seung Won.
Beberapa menit kemudian Ssil Jung yakin kalau penglihatannya memang bermasalah, karena kali ini bukan merasa hanya sosok Seung Won yang dilihatnya. Ssil Jung memang melihat Seung Won, dan kini pria itu berjalan kearahnya.
Apa yang diinginkannya??bathin Ssil Jung bingung dan tanpa sadar membalik badannya dan bersiap pergi dari tempat itu saat sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya.
“Jangan kabur lagi dariku, Kim Ssil Jung…”geram Seung Won sambil membalik tubuh Ssil Jung hingga kembali berhadapan dengannya.
“Kau kurus…”ucap Seung Won tiba-tiba dan sesaat kemudian sangat ingin menarik kembali ucapannya itu.
Mata Seung Won menatap Ssil Jung dari ujung kaki hingga ujung kepala. Wanita itu memang kehilangan banyak berat badan. Bahkan pakaian musim dinginnya yang tebal tidak menutupi bahwa sudah banyak bagian dari tubuh itu yang mengecil. “Kau bahkan sangat kurus…”balas Seung Won sambil menarik tubuh Ssil Jung ke pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dalam rambut Ssil Jung. “Terakhir kali kita bersama kau tidak sekurus ini… Apa saja yang terjadi sejak kau melarikan diri dariku??”tanya Seung Won setelah puas memeluk Ssil Jung.
Apa dia kesini untuk mencariku?? Seandainya saja itu benar, dan dia mengakui semuanya…pikir Ssil Jung enggan.
“Aku tidak pernah melarikan diri dari siapapun, bahkan darimu. Aku hanya harus kembali ke duniaku, bukan dunia penuh kesenangan semu selama ini…”ujar Ssil Jung dingin tanpa berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Seung Won.
Seung Won menjauhkan Ssil Jung sejauh jangkauan tangannya, dan menatap Ssil Jung tidak percaya. Dan kemudian Seung Won tersenyum pada ketiga orang yang berada di belakang Ssil Jung. “Hallo. Aku sudah mengenal kalian, tapi kalian mungkin belum mengenalku. Aku Cha Seung Won.”ujar Seung Won sopan yang dibalas senyum oleh Rin Rin.
“Apa semua kasus Jong Hoon sudah selesai??”tanya Seung Won lembut pada Ssil Jung.
“Kau tahu??”tanya Ssil Jung tidak percaya. Seung Won menggeleng pelan seolah benci mengetahui kalau Ssil Jung meremehkannya,”Aku kesini menyusulmu bukannya tidak membawa apapun. Aku datang kesini berbekal restu seluruh keluargamu. Dan begitu tahu harus mencarimu dimana, bukan hal sulit untuk mengetahui apa yang kau lakukan disini…”jelas Seung Won. “Tapi sebelum itu, dimana kalian tinggal??”tanya Seung Won ditujukan pada keempat orang dihadapannya.
“Selama ini kami tinggal di apartemen Jong Hoon, tapi sekarang apartemen itu sudah dijual. Jadi mungkin kami akan tinggal di wisma sampai Jong Hoon mendapatkan pekerjaan lagi…”jelas Rin Rin.
Seung Won tersenyum,”Bagaimana kalau kalian tinggal bersama kami??”tanya Seung Won yang langsung membuat Ssil Jung menjadi tegang dan membeku di tempat. Melihat reaksi Ssil Jung yang spontan itu membuat Seung Won ingin tertawa, dan akhirnya tawa itu lepas,”Jangan takut, Ssil Jung… Aku akan melindungimu. Anggap saja kalau kita sedang berbuat amal. Jadi, biarkan mereka tinggal bersama kita, lagipula Young Woon bilang kalau di rumahnya ada banyak kamar kosong yang bisa digunakan…”bujuk Seung Won lembut.
Ssil Jung mengangguk pelan, dia merasa mungkin Seung Won memang bisa melindunginya, tapi rasa takut bukan sesuatu yang bisa dihadapi dengan fisik. Dan kalau Ssil Jung merasa tidak lebih baik, dia bisa saja meninggalkan rumah ayahnya itu.
Tunggu! Bagaimana caranya Seung Won bisa mendapatkan izin untuk tinggal di rumah Dad??pikir Ssil Jung cepat.
“Bagaimana caranya kau bisa mendapatkan kunci rumah itu?? Aku tadi memang mendengar kalau kau bilang mendapatkan restu seluruh keluargaku, tapi tidak mungkin mereka semudah itu mempercayakan segalanya padamu… Mereka baru mengenalmu!”ujar Ssil Jung mengungkapkan segala kenyataannya.
“Ssil Jung-ah, siapa dia sebenarnya??”tanya Jong Hoon akhirnya buka suara.
Ssil Jung kembali menegang, dan dengan segenap keberaniannya. Ssil Jung sanggup menjawab Jong Hoon, “Jangan pernah bicara denganku untuk alasan apapun!”geram Ssil Jung dingin.
“Sudah, sudah… Aku kesini untuk menyusul Ssil Jung dan membantu apabila kalian mendapatkan kesulitan dalam mencari pengacara. Dan masalah rumah Young Woon, dia yang menawarkannya padaku saat aku mengatakan akan mencarimu ke Sydney.”jelas Seung Won cepat. “Aku sebenarnya suka dengan suasana tengah kota Sydney, tapi kalau boleh jujur, aku lebih suka membicarakan apapun masalahnya di ruangan tertutup, misalnya di rumah. Jadi, bisakah kita sekarang kembali ke rumah Young Woon??”tanya Seung Won cepat.
“Aku akan naik mobilku sendiri.”ujar Ssil Jung sambil menyebrang jalan, tapi Seung Won mengikutinya,”Aku akan ikut denganmu. Biar Jong Hoon yang membawa mobilku, dan dia bisa mengikuti kita.”ujar Seung Won menyusul Ssil Jung.
Ssil Jung sama sekali tidak memprotes apapun. Dia bahkan tetap diam hingga tiba di rumah ayahnya. Rumah itu tidak bisa dibilang sederhana, dan juga tidak bisa dikategorikan mewah. Rumah itu memang sangat besar, tapi dilihat darimanapun, rumah itu sangat mirip dengan Eleanor House. Seung Won langsung membuka pintu dengan kunci yang diberikan oleh Young Woon dan mereka semua langsung membagi kamar. Rin Rin, Tobby, dan Jong Hoon menempati tiga kamar tamu yang tersedia, karena Rin Rin tidak ingin sekamar dengan Jong Hoon. Sedangkan Tobby sudah cukup besar untuk mendapatkan kamarnya sendiri. Ssil Jung menempati kamarnya dulu, dan Seung Won menempati bekas kamar Dennis.
“Apa kau yakin aku tidur di kamar Dennis??”tanya Seung Won menerobos masuk kamar Ssil Jung saat wanita itu sedang memandang ke luar jendela.
Ssil Jung membalik badannya hingga menghadap Seung Won. “Kenapa tidak??”tanya Ssil Jung balik.
Seung Won mendekati Ssil Jung dan tanpa aba-aba langsung menarik Ssil Jung ke dalam pelukannya,”Ssil Jung, aku tahu kau punya masalah dengan Jong Hoon. Aku tahu kalau dia adalah mantan suamimu. Tapi yang aku tidak tahu adalah alasan kenapa kau selalu tegang saat Jong Hoon mendekat, dan selalu gemetar saat aku menyentuhmu. Apa luka hatimu benar-benar dalam hingga setiap laki-laki yang menyentuhmu akan membuat tubuhmu gemetar??”tanya Seung Won lembut.
“Katakan padaku, kenapa kau kesini??”tanya Ssil Jung pelan.
Seung Won meletakkan ibu jarinya di dagu Ssil Jung dan mendongakkan kepala Ssil Jung. Pria itu tersenyum lembut,”Aku ingin minta maaf atas semua yang aku lakukan dan aku katakan. Aku mengaku kalau aku terlalu emosional dalam menghadapimu. Hanya kali ini aku bersikap buruk seperti itu dan tidak bisa mengendalikan diriku. Aku mencarimu karena aku sadar kalau kau sangat kubutuhkan dan aku telah melukaimu, yang baru kini kusadari… Jadi, apakah semua reaksi tubuhmu yang sangat spontan itu karena luka masa lalu yang berhubungan dengan laki-laki??”
Ssil Jung hanya diam. Dia mencoba mencari kebenaran dari semua ucapan yang Seung Won ucapkan. “Jawablah, Ssil Jung… Kalau memang iya, dan aku termasuk di dalamnya. Aku berjanji padamu kalau aku akan menghilang dan tidak akan pernah muncul lagi di depanmu… Aku tidak ingin kau terluka… kalau kau merasa terpaksa dan akan terluka jika berada di sampingku, jangan memaksakan diri. Kau bebas..”ujar Seung Won lembut.
Ssil Jung menyandarkan kepalanya di dada Seung Won. “Bukan. Aku hanya takut. Kenangan yang ditinggalkan Jong Hoon terlalu dalam.”gumam Ssil Jung pelan. “Aku selalu takut untuk berdekatan dengan pria apalagi menjalin hubungan dengan mereka setelah semua kejadian yang kualami. Aku takut untuk menjalin hubungan yang serius. Aku takut masa lalu kembali terulang. Aku tidak pernah berkencan dengan pria manapun sejak aku cerai dengan Jong Hoon, kau yang pertama.”jelas Ssil Jung cepat. “Dan masalah reaksi tubuhku ini. Aku akui ini karena aku tidak sanggup membayangkan berada di bawah atap yang sama dengan Jong Woon lagi. Aku takut kenangan itu kembali mengusikku. Dan aku memang selalu gemetar saat kau sentuh, itu semua tidak ada hubungannya dengan luka yang dibuat Jong Hoon. Kau membuatku memberikan respon seperti gadis remaja yang baru pertama kali bertemu laki-laki dewasa.”
“Aku bangga kalau hanya aku yang bisa membuatmu seperti itu.”bisik Seung Won parau. “Kau tidak perlu takut tinggal di bawah atap yang sama dengan Jong Hoon kalau ada aku. Aku akan melindungimu. Aku akan selalu menyediakan bahu dan dadaku untuk tempatmu bersandar saat kenangan itu mengusikmu. Aku tidak ingin kau terluka lagi. Aku berjanji akan menjagamu…”gumam Seung Won sambil menundukkan kepalanya dan mulai mencium Ssil Jung dengan lembut. “Jangan menahan apapun… Tunjukkan bahwa kau menginginkanku, Ssil Jung…”bisik Seung Won di bibir Ssil Jung.
Dan Ssil Jung pun melakukan perintah Seung Won. Ssil Jung membalas ciuman Seung Won dengan haus. Ssil Jung ingin mengambil sebanyak apapun yang bisa didapatkannya dari Seung Won sebelum pria itu meninggalkannya. Dan Ssil Jung bersumpah untuk menahan semua sakit hati yang mungkin akan diterimanya kalau Seung Won memang meninggalkannya. Ssil Jung sadar kalau dia sangat mencintai Seung Won. Dulu Ssil Jung mengira kalau dia mencintai Jong Hoon, tapi setelah merasakan perasaan yang dialaminya saat bersama Seung Won, Ssil Jung tahu itu salah. Seung Won lah yang benar-benar Ssil Jung cintai.
Mereka terus berciuman dan saling meraba saat terdengar ketukan di pintu. Seung Won mengumpat kesal karena harus berhenti. Tapi pria itu tetap tenang dan berjalan untuk membuka pintu kamar Ssil Jung. Rin Rin berdiri di depan pintu dengan sedikit cemas.
“Ssil Jung??”panggil Rin Rin dan sejenak kemudian Ssil Jung muncul dan berdiri di samping Seung Won.
“Ada apa??”tanya Ssil Jung cemas melihat keadaan Rin Rin.
“Jong Hoon mendapat telpon dari kantor polisi. Orang-orang di kantornya sudah melaporkan secara resmi penggelapan yang tidak pernah dia lakukan. Dan Jong Hoon harus datang ke kantor polisi besok untuk menjalani pemeriksaan…”jelas Rin Rin,”Oh, Ssil Jung… Jong Hoon akan kalah kalau dia tidak punya pengacara dan bukti yang mendukungnya… Aku yakin dia tidak bersalah… Aku mohon Ssil Jung… Lakukan sesuatu untuk menolong Jong Hoon! Aku akan melakukan apa saja untuk membalasnya…”desak Rin Rin dengan berurai air mata.
“Dimana dia?? Aku ingin bicara dengannya…”ujar Seung Won tiba-tiba.
“Dia ada di halaman belakang bersama Tobby…”jawab Rin Rin di sela-sela isak tangisnya.
Seung Won memandang Ssil Jung lembut,”Kau tidak masalah kalau kutinggal berdua dengan Rin Rin??”tanya Seung Won lembut.
Ssil Jung membalas senyum Seung Won seolah mengatakan kalau dia akan baik-baik saja. Seung Won langsung mencari Jong Hoon di halaman belakang.
“Ada yang harus kita bicarakan.”ujar Seung Won tenang sambil mendekati Jong Hoon.
“Apa?”tanya Jong Hoon dingin. Jong Hoon benci mengakui kalau dia melihat Ssil Jung sangat mencintai pria ini, karena sebenarnya wanita yang dicintai Jong Hoon adalah Ssil Jung, bukan Rin Rin. Tapi semua sudah terlambat, dan Jong Hoon sama sekali tidak bisa memperbaiki apapun.
“Ceritakan padaku dengan jujur masalah yang sedang kau hadapi. Aku tidak ingin kau menyusahkan Rin Rin dan kemudian Rin Rin memohon-mohon pada Ssil Jung untuk menyelesaikan masalahmu. Kalau kau bersikap jujur dengan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan berjanji tidak akan menyusahkan Ssil Jung atau siapapun yang ada hubungannya dengan Ssil Jung, aku akan membantumu. Tidak peduli kau salah atau benar.”tegas Seung Won. “Tapi kalau aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku, aku bersumpah walaupun bukti-bukti menunjukkan kau tidak bersalah, aku akan membuatmu tetap dipenjara dengan cara apapun. Kau setuju??”tanya Seung Won.
“Apa untungnya bagiku kalau aku menceritakan segalanya padamu??”tanya Jong Hoon sombong.
Seung Won menggeleng tidak percaya. Pria di hadapannya ini memang pria paling brengsek yang pernah Seung Won temui. Seung Won tidak pernah menganggap dirinya suci, tapi dia tidak sebrengsek Jong Hoon. “Aku punya perusahaan kecil disini. Aku tidak bisa datang kesini kalau ada masalah dengan perusahaan itu karena aku mempunyai banyak urusan lain yang harus kuselesaikan. Kalau kau bersikap sportif dan bisa kuajak bekerja sama, selain kau bisa bebas dan nama baikmu disini kembali, perusahaan itu akan jadi milikmu.”
“Aku ingin kembali ke Eropa. Aku ingin nama baikku disana kembali.”desak Jong Hoon.
“Itu bukan urusanku. Pilihanmu cuma antara menetap di penjara atau mengatakan yang sejujurnya??”tanya Seung Won dingin. Seung Won selalu memakai cara ini untuk membuat semua kebenaran muncul di perusahaannya. Karena itu tidak ada yang berani melawan Seung Won.
———to be continued———

Tidak ada komentar:

Posting Komentar