2011/09/23

Young Kim Marriage (6)

Ssil Jung langsung menelpon Dennis setelah menjelaskan semuanya pada Max sesampainya dia di rumah. “Apa aku mengganggumu??”tanya Ssil jung pelan berusaha agar abangnya itu tidak menangkap suara Ssil Jung yang penuh emosi.
“Kalau kau ingin aku jujur, jawabannya ya… Miranda tidak akan mau lagi berkencan denganku gara-gara aku memintanya pulang saat kami sedang berada di puncak gairah karena mendapat telpon mu… Ada apa??”tanya Dennis tidak terdengar kesal sama sekali, bahkan pria itu cenderung bahagia.
“Aku harus pulang ke Paris… Ada masalah, dan aku tidak mungkin mendapatkan tiket pesawat untuk keberangkatan besok pagi di tengah musim liburan ini…”jelas Ssil Jung sedikit berbohong.
“Aku senang kau ingat padaku…”ujar Dennis pelan,”Aku harus menelpon Joshua untuk menanyakan apakah dia bisa mendapatkan izin terbang dalam keadaan mendadak seperti ini… Setengah jam lagi aku akan menelponmu… Tapi tenang saja, kalau Joshua tidak bisa, aku akan melakukan sesuatu untuk memastikanmu mendapatkan kursi di pesawat penerbangan pertama ke Paris besok pagi…”ujar Dennis sebelum memutuskan pembicaraan.
Ini adalah setengah jam terlama dalam hidup Ssil Jung. Dan begitu telpon berdering untuk pertama kalinya, Ssil Jung langsung melompat untuk mengangkatnya, dan Ssil Jung sangat bersyukur, karena memang Dennis-lah yang menelpon. “Joshua bisa mendapatkan izin terbang besok pagi… Minta Yuhee atau siapapun mengantarmu ke bandara jam 6 pagi. Apa itu sudah cukup cepat??”tanya Dennis cemas.
Sebenarnya Ssil Jung malah ingin kembali ke Paris malam ini juga, tapi Ssil Jung sadar kalau itu tidak akan bisa, jadi Ssil Jung berusaha mengubah nada suaranya menjadi ceria,”Tentu saja… Terima kasih, aku tahu kalau kau pasti bisa…”
“Apa kau bisa mengatakan padaku apa masalahmu??”tanya Dennis terdengar cemas.
“Bukan hal penting… Aku bisa mengatasinya, hanya masalah penerbangan ini saja yang tidak bisa aku atasi… Kembalilah tidur, dan aku sarankan agar kau mandi air dingin…”ujar Ssil Jung sambil menggoda saudaranya itu.
Ssil Jung mendengar suara tawa di seberang sebelum Dennis mengucapkan selamat malam dan ucapan selamat tidur. Setelah mengembalikan telpon kembali ke tempatnya, Ssil jung langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengemas semua barang-barangnya. “Aku sudah mengemas semua barang-barangku… Apa kau butuh bantuan, sayang??”tanya Max.
Ssil Jung menatap Max bingung,”Kenapa kau harus membereskan barang-barangmu?? Hanya aku yang kembali ke Paris… Kau masih bisa menikmati liburanmu disini… Aku kembali ke Paris tidak untuk bekerja, setidaknya dalam dua minggu ini mungkin… Jadi selama itu kau masih bisa berlibur…”
“Aku akan ikut denganmu. Aku harus memastikan kalau kau bisa melakukan semua sendiri tanpa aku, dan kalau itu terjadi, aku akan terbang kembali ke Dallas untuk melanjutkan liburanku…”tegas Max cepat.
Ssil Jung berhenti mengemas barang-barangnya dan kemudian memeluk Max erat, “Kenapa bukan kau yang kumiliki dalam segala hal?? Kau begitu memahamiku…”
“Kau akan menemukan orang lain, sayang… Sampai saat itu tiba, kau bisa mengandalkan aku…”sahut Max pelan sambil mengelus kepala Ssil Jung lembut.

Seung Won sama sekali tidak mempunyai ide kemana harus mencari Ssil Jung. Pria itu sudah mencoba berbagai cara selama tiga hari ini. Dia merasa kalau ada yang salah dari wanita itu dan Seung Won ingin mengetahui semua hal tentang Ssil Jung, karena Seung Won yakin kalau dia dan Ssil Jung sangat cocok. Seung Won langsung berlari keluar dari kamar mandi saat telponnya berdering, berharap kalau Ssil Jung-lah yang menghubunginya. Tapi semangat Seung Won langsung lenyap saat si pemilik ternyata adalah Selena.
“Kenapa kau mendesak seperti itu?? Apa kau sedang menunggu telpon lain??”tanya Selena saat mendengar Seung Won menghela nafas.
“Mungkin… Apa yang membuatmu menelponku malam-malam seperti ini??”tanya Seung Won malas.
“Kalung yang sangat menakjubkan itu sudah selesai… Mereka bilang akan mengirimkannya, jadi aku memberikan alamat Min Young pada mereka sesuai perintahmu… Mungkin saat ini Min Young sudah terpesona dengan kalung itu…”ujar Selena bersemangat.
“Terima kasih… Dan kalau sudah tidak ada hal lain, aku akan melanjutkan bercukur…”ujar Seung Won tanpa memberi Selena kesempatan untuk berkomentar.
Tapi rupanya Selena salah. Kiriman kalung itu baru datang keesokan paginya saat Min Young sedang sarapan. Dan begitu Marie membawakan kalung itu pada Min Young. Wanita itu langsung terpekik bahagia, Min Young sangat menyukai kalung itu, dan designya yang sangat mempesona. Saat sedang membalik batu mulia yang ada di kalung itu, Min Young tersadar akan sesuatu dan menyuruh Marie mengambilkan telpon untuknya.
“Berapa banyak uang yang kau habiskan untuk membeli kalung ini?? Dan kapan kau pergi ke Italy??”tanya Min Young begitu mendengar suara anaknya.
“Aku hanya membayar beberapa ratus dollar untuk pengerjaannya. Dan apa maksudmu kalau aku pergi ke Italy??”tanya Seung Won bingung.
Min Young mengomel tidak percaya,”Kalung ini design khusus, Seung Won! Hanya orang yang memesan langsung ke perusahaan pusat yang bisa mendapatkan ukiran khusus SJ di batu mulianya! Mereka yang membeli perhiasan rancangan SJ di pasaran hanya akan mendapatkan design yang hanya ada satu di dunia, tapi untuk mendapatkan ukiran ini, kau harus memesan langsung ke Italy, ke kantor pusat mereka… Jangan berbohong lagi padaku, Seung Won… Aku sudah pernah mencoba memesannya, bahkan aku juga menggunakan nama keluarga ini untuk mendapatkannya saat aku mengunjungi Cathilda di Roma, tapi aku tetap tidak mendapatkannya. SJ terlalu mahal untuk bisa kubayar dengan uangku sendiri, dan aku sama sekali tidak ingin menggunakan uang yang kau berikan…”
Seung Won seperti tersiram air dingin saat dia baru bangun tidur. Kenyataan bahwa itu rancangan Ssil Jung semakin membuatnya shock. “Seung Won… Jangan katakan padaku kalau kalung ini bukan hadiah darimu…”ujar Min Young terdengar cemas.
“Oh, itu memang hadiah dariku… Hadiah ulang tahunmu tepatnya… Tapi bukan aku yang mengirimnya… Toko tempat Selena mengirimkan design itu yang mengirimnya. Dan aku sama sekali tidak tahu toko mana itu. Apa kau pernah mencoba meniru ukiran khusus itu, Min Young?? Atau menyuruh orang melakukannya??”tanya Seung Won cepat, dia harus mengetahui seberapa istimewanya ukiran itu.
“Pernah, aku pernah meminta salah seorang pengrajin di SJ’s & Arts untuk menirunya, tapi mereka dengan tegas mengatakan kalau siapapun yang meniru ukiran itu akan dikenai sanksi oleh pemerintah. SJ sudah mengasuransikan dan mendaftarkan karyanya secara resmi…”
“Apa di kotaknya tertulis toko mana yang mengerjakannya??”tanya Seung Won cepat.
“Oh tentu, ini dikirim oleh SJ’s & Arts… Makanya aku sangat penasaran bagaimana caranya kau bisa mendapatkan ini,”
Seung Won kembali menghela napas panjang, dia sama sekali tidak yakin dengan semua kemungkinan yang disimpulkannya dalam waktu lima belas menit ini. “Aku tidak pergi ke Negara manapun untuk mendapatkan kalung itu. Aku hanya pergi ke Jolie’s Gold untuk membelikanmu kalung, dan disana aku bertemu Ssil Jung, dia…”
“Apa dia juga membeli sesuatu di sana??”sela Min Young cepat.
“Tidak, Ssil Jung tidak membeli apapun saat itu, dia bekerja sebagai salah satu penjual disana… Aku menyadari kalau perhiasan yang dipakainya selalu unik, dan aku meminta dia membuat sebuah rancangan kalung untukku, aku ingin membayarnya, tapi dia berpikir sebentar dan kemudian mengatakan kalau aku tidak perlu membayar berapapun untuk rancangannya. Dan itu adalah rancangan Ssil Jung, aku tidak berani berpikir kalau Ssil Jung berani meniru rancangan SJ tapi aku juga tidak yakin untuk menyimpulkan kalau Ssil Jung adalah SJ sang designer perhiasan… Seandainya saja aku melihat photo SJ ini…”
“Tidak mungkin… SJ tidak pernah bisa diwawancarai untuk alasan apapun. Saat aku menghadiri acara penganugrahan designer terbaik tahun lalu di Berlin, SJ diwakilkan oleh seorang pria yang menyatakan dirinya sebagai asisten SJ. Kalaupun ada wawancara mengenai design-design SJ, asistennya lah yang selalu menjawab semua pertanyaan itu.”
“Apa kau punya photo asistennya??”tanya Seung Won.
“Kau bisa melihatnya di koran pagi ini… Pria itu sedang berlibur ke Dallas kemarin saat ditemui di sebuah restoran…”
Seung Won langsung meninggalkan telpon menggantung begitu saja dan berjalan cepat menuju pintu depan dan melihat koran yang selalu tergeletak begitu saja di depan pintunya. Seung Won membuka-buka halaman koran dan sangat terkejut saat mendapati photo pria yang ada di koran_yang dinyatakan sebagai asisten sang perancang agung_adalah orang yang sama dengan yang dilihat Seung Won di apartemen Ssil Jung. Seung Won kembali ke kamarnya dan mendekatkan gagang telpon ke telinganya. “Bagaimana??”tanya Min Young penasaran. Seung Won menjelaskan tentang pria yang ada di apartemen Ssil Jung.
“Menurutmu??”
“Mungkin saja kan kalau Ssil Jung dan SJ adalah orang sama… Kalau dipikir-pikir, SJ bisa jadi adalah inisial nama Ssil Jung. Bagaimana kalau kau mencari Ssil Jung??”ujar Min Young menyarankan.
Seung Won menggeleng pelan,”Dia menghilang. Tidak ada orang di apartemennya sejak tiga hari yang lalu, dan aku juga tidak bisa menelponnya kemanapun…”
Seung Won temenung di kamarnya dan membaca berita tentang asisten SJ itu berulang kali. Seung Won bahkan sampai hapal dengan namanya, Maxim Calagher. Akhirnya mau tidak mau, Seung Won harus segera bergegas ke kantor. Walaupun begitu, Seung Won masih menyempatkan diri menekan bel pintu Ssil Jung, berharap Ssil Jung membukanya. Tapi bukan Ssil Jung yang membukanya, melainkan asisten SJ, Maxim Calagher.
“Ada yang bisa saya bantu??”tanya Max sopan dan langsung menyadari kalau yang datang adalah pria yang sama yang diusir Ssil Jung.
“Aku ingin bertemu dengan Ssil Jung…”ujar Seung Won tenang.
Max tersenyum,”Maaf, Ssil jung tidak ada, dan seandainya Ssil Jung ada, aku tidak akan membiarkanmu menemuinya lagi, Mr. Cha Seung Won…”ujar Max tegas.
“Kau mengenalku??”tanya Seung Won kaget. Terlalu banyak hal yang membuatnya terkejut hari ini. Dan ini bukan hal biasa, Cha Seung Won tidak pernah dikejutkan oleh apapun bahkan dengan kenyataan seandainya matahari meledak 3 detik lagi.
“Oh tentu… Ssil Jung mengatakan semua yang sudah kau lakukan padanya…”jawab Max dingin, padahal selama hidupnya, Max tidak pernah bicara dengan nada itu pada pria manapun.
Seung Won tersenyum mengejek,”Tentu saja kalau mengingat kau kekasih Ssil Jung…”ujar Seung Won cepat.
“K, kau bilang aku ke… Kau bilang aku apa??”tanya Max tidak percaya,”Kekasih Ssil Jung??”ulang Max shock,”Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menjadi kekasih Ssil Jung, Mr. Cha… Dan tolong jaga ucapanmu!”
Seung Won menghela napas panjang. Dia lelah dengan semua ini. Ssil Jung menyangkal kalau Max adalah kekasihnya, dan Max juga menyangkal hal yang sama. Lalu apa hubungan mereka?? “Jadi kalian hanya kencan semalam?? Tapi itu tidak mungkin, kau sudah terlalu lama berada di apartemen Ssil Jung kalau hubungan kalian memang hanya kencan semalam…”desak Seung Won.
“Pantas saja Ssil Jung sampai mengurung diri malam itu melihat kelakuanmu seperti ini. Aku saja ingin menangis mendengar ucapanmu yang selalu menjelekkan orang lain! Apa kau merasa kalau kau yang paling sempurna di dunia ini, Mr. Cha?? Aku jijik menyadari kalau aku pernah tertarik padamu!!”ujar Max kesal lalu membanting pintu hingga tertutup.
Menangis?? Tertarik?? Seorang pria tertarik padaku?? Bagaimana mungkin??Hanya ada satu jawaban, Maxim Calagher memiliki kelainan seksual!!
Seung Won menekan bel berkali-kali hingga Max membuka pintu dengan marah. “Apa lagi yang kau inginkan Tuan Paling Sempurna??”tanya Max dengan mata merah.
Ya Tuhan, dia benar-benar menangis!!
“Dengarkan aku… Aku memang suka berkencan dengan banyak wanita, tapi sejak mengenal Ssil Jung aku merasa berbeda. Aku hanya menginginkan Ssil Jung, dan tiba-tiba aku mendapatimu setengah telanjang di apartemennya. Apalagi yang bisa aku simpulkan?? Dan malam setelah aku bercinta dengannya dia bukannya memikirkan bagaimana hubungan kami kedepannya, dia malah mencemaskanmu. Dengan itu semua apa lagi yang bisa aku pikirkan selain kenyataan kalau kau adalah kekasihnya??”sembur Seung Won sambil terus berusaha menenangkan dirinya sendiri.
“Kau mencintai Ssil Jung??”tanya Max tidak percaya.
“Aku tid…”
Cinta?? Aku hanya menginginkan Ssil Jung!
“Melihatmu seperti ini dan begitu memaksa mencari tahu tentang Ssil Jung membuktikan kalau kau mencintainya…”jelas Max cepat.
Aku mencintai Ssil Jung?? Ya!! Aku menyukainya sejak pertama kali melihatnya, dan aku mencintainya sejak pertama kali bicara dengannya!
“Aku rasa, ya… Aku mencintai Ssil Jung… Apa kau tahu dimana dia??”tanya Seung Won cepat seakan tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi.
“Masuklah… Kita bicarakan di dalam…”ujar Max sambil membuka pintu lebih lebar agar Seung Won bisa masuk.
Max menyuruh Seung Won duduk di salah satu sofa lembut di depat TV,”Kau ingin minum apa??”tanya Max sopan.
“Tidak. Terima kasih.”jawab Seung Won tidak kalah sopan.
“Baiklah…”ucap Max lalu duduk di sebrang Seung Won,”Pertama aku ingin mengatakan kalau aku tidak akan pernah jadi kekasih ssil jung, selingkuhannya ataupun kencan semalamnya. Aku gay.”
—–to be continued—–

cr::
http://allmyfantasy.wordpress.com/2011/09/23/young-kim-marriage-6/#comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar