2011/09/22

Young Kim Marriage (3)

Sudah seminggu berlalu sejak pertama kalinya Seung Won makan siang bersama Ssil Jung. Sejak saat itu Seung Won terlalu sibuk mengadakan perjalanan bisnis ke luar negeri, dan dia bahkan tidak pulang ke apartemen-nya. Seung Won baru saja sampai di Dallas saat Selena menelpon dan memberitahu kalau hari ini Min Young berulang tahun.
“Kirimkan bunga mawar dan pesankan tempat untuk makan malam…”ujar Seung Won setelah mendengarkan Selena.
“Sudah aku lakukan… Apalagi??”
Seung Won terdiam, dia ingin membelikan kado, tapi ada beberapa hal yang masih dipikirkannya.”Sepertinya sudah. Mungkin aku akan mencari sendiri kado untuknya…”
“Baguslah. Setidaknya itu meringankan pekerjaanku. Aku sudah memesan tempat di Brown_Dhyga restoran. Tempat duduk istimewa di dekat jendela yang menghadap taman air…”
“Aku memang selalu bisa mempercayaimu dalam segala hal, Selena. Ingatkan aku untuk menaikkan gajimu mulai bulan depan…”
“Yang benar saja Cha Seung Won! Kau tidak bercanda bukan??”
“Kapan aku pernah menarik kembali ucapanku??”
“Kalau begitu kau harus siap-siap untuk bangkrut karena sudah bersedia menaikkan gajiku…”ujar Selena diikuti dengan tawa puasnya sebelum Seung Won mengembalikan gagang telpon ke tempatnya semula.
Sejam kemudian Seung Won sudah selesai mandi dan berpakaian. Dia berjalan menuju parkiran mobilnya. Seung Won langsung mengemudikan mobilnya menuju sebuah toko perhiasan yang sangat besar di Dallas. Seung Won baru saja membuka pintu toko saat matanya menangkap sosok Ssil Jung berdiri di balik lemari-lemari perhiasan.
“Ssil Jung??”panggil Seung Won meyakinkan kalau matanya tidak mengalami kerusakan.
Ssil Jung mencari sumber suara yang memanggil namanya dan langsung bertatapan dengan mata hitam milik Seung Won,”Oh, hai! Ada yang bisa kubantu??”tanya Ssil Jung cepat lalu tersenyum tulus.
“Apa yang kau lakukan disini??”tanya Seung Won tidak percaya dengan matanya sendiri.
Apa yang wanita ini lakukan di sini?? Dia tidak mungkin bekerja, dan kalaupun memang bekerja, pasti bukan sebagai penjual. Minimal dia pemilik tempat ini.pikir Seung Won serius.
“Bekerja tentu saja. Bagaimana caranya aku akan hidup kalau tidak bekerja??”ujar Ssil Jung balik bertanya,”Apa kau membutuhkan sesuatu??”tanya Ssil Jung.
“Jangan bercanda! Kau tetap akan hidup tujuh turunan tanpa harus bekerja…”ujar Seung Won mengabaikan pertanyaan Ssil Jung.
Ssil Jung tersenyum,”Sepertinya kau mengetahui masalah keuanganku. Padahal kusangka, melihat reaksimu saat mendengar nama Dennis di pesta, kau tidak mengenal salah seorang dari kami. Aku dan Dennis tidak eksis di komunitas Dallas. Tapi maaf, itu bukan hal yang pantas dibicarakan disini. Aku akan bertanya sekali lagi apa yang kau butuhkan. Kalau kau memang tidak membutuhkan apapun, silakan pergi…”jawab Ssil Jung tegas sama sekali berbeda dengan senyuman yang diberikannya di awal pembicaraan. Ssil Jung paling tidak suka kalau masalah perekonomian keluarganya membuat segala sesuatu berubah, apalagi pekerjaannya. Dia sudah muak selalu menjadi yang diistimewakan dan mendapat perlakuan berbeda.
“Baiklah. Aku membutuhkan sebuah perhiasan untuk seorang wanita cantik dengan rambut hitam panjang bergelombang, uhm… Tapi mungkin dia lebih sering menggulungnya. Dia mantan model, dan warna kulitnya sedikit gelap. Apa yang bisa kau rekomendasikan??”tanya Seung Won tanpa melepaskan tatapannya dari Ssil Jung.
Dia terlihat begitu menggairahkan dengan gaun pestanya, sangat menantang dengan bikini hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih dan dia begitu menarik dengan baju santainya… Tapi dengan stelan kerja, dia jauh lebih mempesona… Dan apa itu?? Gelang yang cantik…
Seung Won berhasil menangkap bentuk gelang yang digunakan Ssil Jung. “Gelang yang cantik…”gumam Seung Won cukup kuat untuk dapat didengar Ssil Jung.
“Ah, ini memang indah. Tapi aku baru saja akan merekomendasikan untuk kalung ini…”ujar Ssil Jung cepat sambil menunjuk barisan kalung setelah melihat barisan gelang di sebelahnya.
“Bukan itu, maksudku adalah gelang yang kau pakai. Terakhir kali aku melihatmu memakai kalung yang indah dengan batu yang sangat kontras dengan bola matamu. Pasti memerlukan banyak uang untuk mendapatkannya bukan?? Bagaimana kalau kau merekomendasikan tempat kau membelinya saja??”ujar Seung Won cepat.
“Ah ini… Terima kasih. Dan maaf kalau mengecewakanmu. Ini tidak kubeli dari toko manapun, ini hasil designku. Semua perhiasan yang kupakai tidak pernah kubeli… Dan untuk kalung itu, aku memilih warna biru karena aku selalu menyukai warna mata Dennis dan Yuhee.”jawab Ssil Jung cepat.
Oke! Berapa banyak lagi kejutan yang akan diberikannya?? Pertama dia terlihat begitu bahagia padahal hanya mendampingi kakaknya. Kedua, dengan tubuh sekecil itu dia sanggup menghabiskan makan siang jatah dua orang. Ketiga, dengan semua kekayaannya, dia tetap bekerja di toko perhiasan ini sebagai penjual biasa. Dan kini dengan semua kejutan itu, dia mengakui kalau semua perhiasan yang dipakainya adalah designnya sendiri… Wanita seperti apa yang sebenarnya ada di hadapanku saat ini??Apa semua penilaianku padanya selama ini salah??
“Design-mu??”ulang Seung Won. “Dan, bukankah warna bola mata kedua saudaramu coklat, bukan biru?”
Ssil Jung tersenyum,”Sulitkah mempercayai kalau aku mempunyai bakat lain selain menghabiskan harta keluargaku?? Minimal hargailah kalau aku bersekolah untuk mendapatkan kemampuan ini.”tanya Ssil Jung benar-benar tepat sasaran. “Dan untuk pertanyaanmu, mereka berdua memakai soft lens untuk menyamakan warna mata mereka denganku.”
“Bukan. Hanya saja kalau itu memang design-mu, bisakah kau mendesignkan untukku?? Wanita ini penting bagiku.”ujar Seung Won jujur.
“Maaf. Bukan aku tidak mau membantumu, selain karena aku sekarang bekerja di toko orang lain, aku juga butuh waktu untuk mendesign perhiasan. Belum lagi waktu untuk membuatnya. Mungkin akan membutuhkan waktu lebih dari seminggu.”
Seminggu?? Dan Min Young berulang tahun hari ini, bukan seminggu lagi! Atau aku harus mengambil kesempatan ini untuk mencari tahu tentangnya??
“Aku rasa kalau sekitar dua minggu aku masih bisa menunggunya. Bagaimana?? Aku akan membayar 3 kali bayaranmu disini.”ujar Seung Won memulai transaksi.
Ssil Jung menggeleng pelan,”Tidak perlu. Kau hanya perlu membayar upah pengerjaannya saja. Untuk design-nya anggap saja aku memberikannya gratis…”
“Aku tidak pernah menerima apapun yang gratis. Aku tetap harus melakukan sesuatu untuk itu.”tolak Seung Won tegas.
“Kau benar-benar seperti Dennis! Apa semua kaum laki-laki selalu seperti ini?? Tidak pernah menerima kebaikan dari wanita dengan percuma??”geram Ssil Jung,”Terserah! Kalau kau memang ingin membayar designku, lakukan dengan mentraktirku makan malam selama pengerjaannya!”
“Itu sudah pasti. Aku akan membawamu makan malam bersamaku karena aku juga ingin tahu semua perkembangan dari design itu. Maksudku adalah bayaran yang biasa kau terima untuk karyamu. Berapa biasanya kau dibayar??”tanya Seung Won lagi.
Tahukah dia kalau karya asliku berharga sebuah apartemen?? Bahkan Dennis saja membelikanku sebuah mobil untuk mendesign satu set perhiasan saat ulang tahun Yuhee dan sebuah apartemen di Jepang hanya untuk membuatkan Mom satu set perhiasan di ulang tahun pernikahan mereka… Aku tahu kalau dia pasti sanggup membayarku, tapi sekarang aku hanya Ssil Jung sang penjual perhiasan bukan SJ sang designer perhiasan…pikir Ssil Jung.
“Aku tidak pernah menerima bayaran apapun atas karyaku, oke?? Jadi makan malam saja sudah cukup. Bagaimana?? Apa kau tetap akan memesannya??”tanya Ssil Jung sedikit berbohong.
Tiba-tiba Seung Won tersenyum puas,”Baiklah. Kalau kau memang tidak pernah menerima bayaran apapun atas designmu, aku rasa makan malam sudah cukup. Aku akan memesannya. Dan aku rasa kita akan lebih sering bertemu karena aku harus memastikan kalau hasilnya sesuai dengan image Min Young. Aku tidak mau dia kecewa atau tidak menyukai hadiahku.”
“Kemana aku harus menghubungimu??”tanya Ssil Jung bersiap mencatat nomor telpon Seung Won saat pria itu menarik kertas dan pena dari tangan Ssil Jung.
“Berikan nomormu, aku yang akan menghubungimu…”ujar Seung Won membalik keadaan.
“Begini, apa kau selalu mendominasi seperti ini??”tanya Ssil Jung terdengar kesal.
Seung Won tersenyum, senyum yang biasanya sanggup melelehkan wanita manapun. “Tidak selalu. Tapi untuk kali ini harus. Berapa nomormu??”tanya Seung Won lagi.
Dengan malas akhirnya Ssil Jung menyebutkan nomor telpon apartemennya, “Ponsel??”tanya Seung Won lagi.
“Aku tidak punya ponsel, dan aku tidak ingin diganggu saat ini dering ponsel.”jawab Ssil Jung cepat.
Kita sama sayang… Aku jadi berpikir, berapa banyak pria yang kecewa karena hanya bisa menelponnya ke telpon rumah…
Seung Won melangkah mundur saat beberapa orang memasuki toko. Laki-laki itu mengambil tempat di sudut toko dan mengamati Ssil Jung sedang melayani pada pelanggan. Ssil Jung terlihat begitu ramah dan dapat mengambil hati para pelanggannya dengan cepat. Dia terlihat begitu menguasai dan menyenangi pekerjaannya. Dengan statusnya sebagai anak orang kaya dengan saudara laki-laki yang begitu kaya, dia bahkan terlihat sudah sangat biasa bekerja, tidak seperti wanita manja lainnya Atau… Apa ini hanya kulit luarnya saja??.pikir Seung Won sambil tersenyum sendiri.
Seung Won tetap sibuk dengan pikirannya sendiri sampai seorang pria tinggi berkulit gelap menerobos masuk dan langsung memeluk Ssil Jung.
“Akhirnya aku menemukanmu sayang…”ujar laki-laki itu setelah melepas pelukannya pada Ssil Jung.
Entah kenapa Seung Won merasa kesal melihat itu semua dan dia langsung keluar dari toko dengan wajah muram. Sementara itu Ssil Jung sangat terkejut dengan kedatangan Maxim, laki-laki yang selama ini bekerja menjadi salah satu asisten kepercayaannya di Paris.
“Bagaimana kau bisa menemukanku disini??”tanya Ssil Jung sambil mengajak Max duduk di sudut ruangan yang lain saat para pelanggan sudah keluar.
“Jangan tanya, sayang. Aku bisa di bunuh Rin Rin kalau tidak menemukanmu dengan segera. Kenapa kau tidak kembali ke Paris setelah acara itu?? Rin Rin hampir menghancurkan kantor saat mengetahui kau tidak kembali keesokan harinya…”jelas Max terlihat lelah.
Ssil Jung menepuk bahu Max pelan, “Kau akan menginap dimana??”
“Belum tahu, hotel mungkin.”
“Tinggal di apartemen ku saja. Aku tinggal di apartemen Dennis.”
Max langsung berbinar-binar,”Yang benar??”tanya Max tidak percaya,”Uhm… Apa Dennis ada??”tanya Max terdengar cemas.
Ssil Jung menggeleng,”Tidak. Dia tinggal di New York. Hanya aku dan Yuhee yang di Dallas…”
“Oh. Baiklah, walaupun_jujur_aku kecewa karena Dennis tidak ada, tapi aku menerima tawaranmu dengan senang hati. Dan jangan menyesal sudah menawarkan ini padaku. Aku tidak akan mudah diusir keluar.”
“Tidak akan, setelah semua yang kau lakukan untukku.”sahut Ssil Jung yakin,”Kau bisa langsung ke apartemen kalau ingin istirahat. Aku masih lama..”jelas Ssil Jung yang kemudian berjalan memasuki ruang staff dan semenit kemudian keluar dengan kunci apartemen dan catatan kecil yang berisi nomor kode_yang harus dimasukkan Max ke panel berkode di pintu apartement_ditangannya.
“Aku akan memasak untukmu. Baru tiga hari kau pergi tapi kau terlihat begitu kurus. Sampai nanti, sayang.”ucap Max lalu mengecup pipi Ssil Jung sebelum keluar dari toko.
Pertama kalinya Ssil Jung makan malam dengan Seung Won adalah dua hari kemudian. Seung Won tiba-tiba menelpon ke apartement saat jam baru menunjukkan pukul 7 pagi.
“Kim Ssil Jung, siapa disana??”tanya Ssil Jung dengan malas saat mendekatkan gagang telpon ke telinganya. Wanita itu baru saja masuk ke apartemennya setelah berenang di gym.
“Ssil Jung, ini Seung Won. Apa nanti malam kau ada waktu??”tanya Seung Won cepat.
“Ah, aku ingat. Sepertinya aku ada waktu. Jam berapa kita pergi??”tanya Seung Won sambil melirik kertas-kertas gambar yang berserakan di meja ruang tengah apartemennya, dan dalam hati Ssil Jung sedikit merasa senang karena dia akan bertemu dengan Seung Won lagi.
Apa yang aku lakukan?? Kenapa aku harus senang??
“Aku akan menjemputmu pukul 7, aku harap itu tidak terlalu cepat untukmu…”
“Pukul 7 ya?? Baiklah. Aku akan siap saat itu…”
“Sampai ketemu nanti malam.”ujar Seung Won sebelum menutup pembicaraan dan segera bersiap pergi ke kantor, karena dia harus menemui Selena sebelum wanita itu pergi sarapan.
Sepanjang hari itu Seung Won tidak pernah bisa mengusir Ssil Jung dari pikirannya. Baru kali ini Seung Won menginginkan seorang wanita setelah hubungannya dengan Sunny. Pembicaraan apapun yang Seung Won lakukan tidak ada yang diingatnya, apapun pekerjaan yang dikerjakannya sama sekali tidak ada yang selesai hingga membuat Selena memprotes sepanjang hari. Dan saat jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Seung Won langsung tersenyum.
“Apa yang kau pikirkan Cha Seung Won?? Setelah semua yang kau lakukan hari ini, kau masih bisa tersenyum saat jam kantor habis??”tanya Selena kesal karena harus membereskan semua pekerjaan Seung Won yang tidak selesai.
Suasana hati Seung Won terlalu senang untuk dirusak hanya dengan kritik Selena,”Aku akan pergi makan malam.”
“Siapa wanita yang bisa membuatmu tidak konsentrasi saat bekerja seperti ini??”tanya Selena. “Seingatku, kau tidak pernah bertingkah seperti remaja yang baru jatuh cinta seperti ini selama aku mengenalmu.”
“Seseorang yang baru kukenal, tapi aku sangat menginginkannya seperti sudah mengenalnya beratus-ratus tahun lalu.,.. Dan jangan berniat merusak suasana hatiku, Selena, kau akan menyesal kalau melakukannya…”tegur Seung Won.
“Semoga wanita ini bisa bertahan lebih dari 3 bulan… Dan kalau itu terjadi, kau harus berjanji untuk mencari sekretaris lain, karena aku akan mengundurkan diri. Anakku sudah memintaku untuk tinggal bersamanya, anggap saja kau membiarkanku pensiun lebih awal.”
Seung Won sama sekali tidak menanggapi semua ucapan Selena, dengan santainya pria itu berjalan keluar dari ruangannya menuju lift. Seung Won menatap mobilnya, mobil ini dibelinya tiga bulan yang lalu. Sedan two seater keluaran Cadillac.
Apa aku memakai Aston Martin saja ya??
Setelah berdebat dengan kata hatinya sendiri, akhirnya Seung Won memutuskan untuk mengendarai Cadillac-nya ke apartement Ssil Jung, Seung Won sadar kalau ini terlalu cepat satu jam setengah, tapi Seung Won tidak memperdulikan itu semua.
Dan semua yang Seung Won lakukan mendapatkan imbalan. Dia berhasil melihat Ssil Jung dengan pakaian biasanya tanpa kulit luar yang selama ini selalu digunakan Ssil Jung untuk menghadapi orang lain. Kaos longgar dengan jeans pendek lusuh yang membalut kaki indahnya. Seung Won tidak ingin bersikap munafik dengan mengatakan kalau Ssil Jung tidak menarik dalam keadaan seperti ini. Dalam busana dan keadaan apapun, Ssil Jung  membuat Seung Won memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehadiran wanita itu, berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.
Dia sangat mempesona walaupun tanpa gaun-gaun mahal dan semua perhiasan mahal yang dikenakannya… Dan kalau hubungan ini bertahan lama, aku akan semakin sering membuatnya tanpa pertahanan seperti ini.
Kenapa dia bisa datang secepat ini?? Ya Tuhan! Aku bahkan belum mandi!
“Terserah… Dia harus menungguku kalau tidak ingin dipermalukan di depan umum… Lagipula salah siapa ini?? Dia yang datang terlalu cepat dari waktu yang dijanjikan…”geram Ssil Jung sambil menutup pintu kamar mandi.
Ssil Jung berusaha sangat keras untuk tidak memperhatikan kehadiran Seung Won di ruang tengah selama dia berdandan. Ssil Jung pernah bersumpah untuk tidak tertarik dengan siapapun lagi setelah kebohongan yang Jong Hoon lakukan. Willy tidak butuh waktu lama untuk berdandan tapi tetap memberikan hasil yang sangat mempesona. Malam itu Ssil Jung mengenakan gaun terusan warna hijau toska dengan sebelah bahu terbuka dan sepatu tali bertumit 5cm warna senada dilengkapi kalung bertaburan permata berwarna senada.
Mereka berdua makan malam di sebuah restoran yang cukup mewah dengan segala keindahan alam buatan yang disediakan disana.
“Aku sudah mulai membuat design kalungnya. Aku hanya ingin tahu, apa warna mata wanita itu atau batu kesukaannya??”tanya Ssil Jung saat mereka sedang menunggu pesanan datang.
Seung Won tersenyum sambil lalu meneguk anggurnya,”Jangan bicarakan itu disini. Suasana tempat ini terlalu indah untuk membicarakan masalah bisnis.”ujar Seung Won.
Apa-apaan dia. Bukankah dia yang mengatakan ingin mengetahui semua perkembangan design itu setiap kami makan malam? Lalu kenapa sekarang dia bilang tidak ingin membicarakannya??pikir Ssil Jung kesal lalu meneguk habis anggur dalam gelasnya.
Mereka melewatkan makan malam pertama itu dengan mengobrol hal-hal sepele tentang kehidupan Ssil Jung sehari-hari dan alasan kenapa dia bisa ada di Dallas, bukannya di New York berlibur bersama Dennis seperti yang direncanakan semula.
Dari makan malam itulah Seung Won merasa kalau dirinya memang benar-benar tertarik dengan Ssil Jung. Seung Won banyak mengencani wanita kaya dan wanita karir, tapi tidak satupun dari mereka yang seperti Ssil Jung. Dia kaya, mempunyai saudara-saudara yang sangat memanjakannya dalam hal apapun, tapi dia tetap bisa mandiri, dan bekerja seperti masyarakat biasa dan sama sekali tidak menggunakan apapun haknya sebagai salah satu dari keluarga Kim, bahkan wanita itu bisa diajak bicara tentang banyak hal. Dia bahkan tidak menggunakan nama Dennis untuk mempermudahnya mencari kerja. Dia hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. Dan Seung Won sangat mengagumi hal itu.
Seung Won mengantar Ssil Jung pulang saat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Seung Won yakin, kalau malam-malam berikutnya dia akan membuat Ssil Jung bercerita lebih banyak tentang dirinya dan suatu hari nanti dalam waktu dekat, Seung Won bersumpah akan membawa Ssil Jung ke ranjangnya. Dia benar-benar tergoda untuk merasakan bagaimana rasanya tubuh Ssil Jung di ranjangnya.
—–to be continued—–

yang mau coment silahkan ke link ini..
http://allmyfantasy.wordpress.com/2011/09/21/young-kim-marriage-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar